3 Hal yang Dapat Dilakukan Orangtua untuk Mengajarkan Anak Mengenal Tuhan di Era Digital

Selamat datang di era digital, di mana segala sesuatu dapat dengan mudah diakses hanya dengan satu sentuhan. Namun, perlu diingat bahwa dampak teknologi ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan anak-anak, baik secara jasmani maupun rohani.

 

Sebagai orangtua, kita harus memperhatikan dan memberikan contoh yang baik agar putra-putri kita tidak terpengaruh oleh teknologi yang berbahaya dan negatif. Berikut adalah tiga hal yang dapat dilakukan untuk membantu anak-anak kita tetap terhubung dengan Tuhan di era teknologi:

 

  1. Aturlah waktu untuk berkumpul bersama, diskusi, dan berdoa

Penting sekali untuk membangun mezbah keluarga. Saat ini, jarang ditemukan keluarga Kristen yang memiliki mezbah keluarga. Ketika bangun tidur, ibu cenderung berdoa sendiri dan membiarkan anak-anak tidur tanpa membangunkan mereka untuk doa bersama atau saat teduh keluarga. Bahkan di malam hari pun demikian, setelah pulang kerja, setiap orang makan sendiri-sendiri dan anak-anak ditemukan sudah tidur atau bermain dengan handphonenya di kamar.

 

Hanya mengirim anak ke sekolah minggu atau komunitas Kristen saja tidak cukup. Sebagai keluarga Kristen, kita harus memiliki mezbah keluarga. Cari waktu yang tepat setiap hari untuk berkumpul, baik itu di pagi hari atau malam hari sebelum tidur. Saat berkumpul, saling berbagi, curhat, berdoa, dan membahas firman Allah. Melalui kebiasaan ini, kita semakin mengenal anak-anak kita seiring dengan pertumbuhan mereka, dan mereka diperlengkapi dengan Firman Allah.

 

  1. Ikuti gerakan Roh Kudus dalam berbicara dengan anak-anak kita

Misalnya, saat kita sedang berdoa atau memasak, Roh Kudus dengan lembut mengingatkan kita tentang putra atau putri kita. Kemudian, Roh Kudus mendorong kita untuk berbicara mengenai sesuatu yang berkaitan dengan hubungan mereka dengan pacar mereka.

 

Kadang, sebagai orangtua, kita merasa sungkan dan tidak nyaman untuk berbicara dengan anak-anak kita. Kita mengabaikan gerakan Roh Kudus hanya karena mereka sudah mulai dewasa. Kita harus berbicara dengan mereka. Mungkin mereka sedang membutuhkan jawaban atau teguran dari Allah melalui kita. Biarkan percakapan kita penuh dengan rahmat Allah dan kasih.

 

“Ucapkanlah kata-kata yang baik, yang bisa menolong orang lain, sehingga mereka terhibur, dan mendapat manfaat dari kata-katamu.” (Kolose 4:6)

 

  1. Ajukan pertanyaan yang dapat membangun pemikiran iman anak-anak kita

Pernahkah kita mengajukan pertanyaan spiritual kepada anak-anak kita? Misalnya, “Menurutmu merokok itu dosa tidak, nak?” atau “Menurutmu mengapa Tuhan meminta Ishak untuk dipersembahkan, padahal dia satu-satunya anak Abraham?”

 

Meskipun kita sudah tahu jawabannya dan anak-anak kita pasti tahu jawabannya, tidak ada salahnya untuk mengajukan pertanyaan tersebut dan mengembangkannya menjadi percakapan tentang Firman. Dengan cara ini, iman anak-anak kita diperbarui dan mereka menjadi lebih dekat dengan Tuhan dan kita sebagai orangtua.

 

Mendidik anak di era teknologi memang tidak mudah, tetapi dengan melakukan tiga hal di atas, mereka dapat tetap terhubung dengan Firman Tuhan tanpa tergoda oleh tawaran di media sosial atau teknologi lainnya. Sebagai orangtua, kita harus terus melatih mereka agar menjadi anak-anak yang beriman dan kuat, serta mampu menjaga diri mereka sendiri di masa depan. Selalu ingatlah bahwa kita sebagai orangtua juga bertanggung jawab sebagai pengasuh rohani anak-anak kita.

Top